tag:blogger.com,1999:blog-79857617724201411322024-02-08T02:22:53.156-08:00Ruang Lingkup AkhlakAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11863240478775765739noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-7985761772420141132.post-63053280154227794152012-11-14T06:00:00.000-08:002012-11-14T06:00:06.546-08:00<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Ruang Lingkup Akhlak<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
Dalam pembinaan akhlak mulia merupakan ajaran dasar dalam Islam dan pernah
diamalkan seseorang, nilai-nilai yang harus dimasukkan ke dalam dirinya dari
semasa ia kecil.<br />
Ibadah dalam Islam erat sekali hubungannya dengan pendidikan akhlak. Ibadah
dalam Al-Qur’an dikaitkan dengan taqwa, dan taqwa berarti pelaksanaan perintah
Tuhan dan menjauhi larangannya. Larangan Tuhan berhubungan perbuatan tidak
baik, orang bertaqwa adalah orang yang menggunakan akalnya dan pembinaan akhlak
adalah ajaran paling dasar dalam Islam.<br />
Dalam persepktif pendidikan Islam, pendidikan akhlak al-karimah adalah faktor
penting dalam pembinaan umat manusia, oleh karena itu, pembentukan akhlak
al-karimah dijadikan sebagai bagian dari tujuan pendidikan Islam. Pendapat
Atiyah al-Abrasyi, bahwa pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan
Islam, dan mencapai kesempurnaan akhlak merupakan tujuan pendidikan Islam.<br />
Firman Allah swt. dalam QS. (29): 45<br />
وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Terjemahnya:<br />
“… dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar…”.<br />
Firman Allah swt. dalam QS. (3): 159<br />
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ
لاَ نـْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ<br />
Terjemahnya:<br />
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu.<br />
Dari dua ayat di atas sangat jelas menekankan kita untuk menjadikan akhlak
sebagai landasan segala tingkah laku yang berasal dari Al-Qur’an.<br />
Secara garis besar, mata pengajaran aqidah akhlak berisi materi pokok sebagai
berikut:<br />
1. Hubungan manusia dengan akhlak<br />
Hubungan vertikal antara manusia dengan khaliqnya mencakup dari segi aqidah
yang meliputi, iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikatnya, iman kepada
kitab-kitabnya, iman kepada rasul-rasulnya, dan kepada qada’ dan qadarnya.<br />
2. Hubungan manusia dengan hamba<br />
Materi yang dipelajari meliputi akhlak dalam pergaulan hidup sesama manusia,
kewajiban membiasakan diri sendiri dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang
buruk.<br />
3. Hubungan manusia dengan lingkungannya<br />
Materi yang dipelajari meliputi akhlak menusia terhadap lingkungannya, baik
lingkungan dalam arti yang luas, maupun akhlak hidup selain manusia, yaitu
binatang dan tumbuh-tumbuhan.<br />
Yunahar Ilyas membagi pembahasan akhlak dengan enam bagian, yaitu:<br />
1. Akhlak terhadap Allah swt.<br />
2. Akhlak terhadap Rasulullah saw.<br />
3. Akhlak pribadi<br />
4. Akhlak dalam keluarga<br />
5. Akhlak bermasyarakat<br />
6. Akhlak bernegara.<br />
Adapun ruang lingkup bidang studi akhlak adalah:<br />
1. Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai
dengan larangan merusak, membinasakan dan menganiyaya diri baik secara jasmani
(memotong dan merusak badan), maupun secara rohani (membirkan larut dalam
kesedihan).<br />
2. Akhlak dalam keluarga meliputi segala sikap dan perilaku dalam keluarga,
contohnya berbakti pada orang tua, menghormati orang tua dan tidak berkata-kata
yang menyakitkan mereka.<br />
3. Akhlak dalam masyarakat meliputi sikap kita dalam menjalani kehidupan
soaial, menolong sesama, menciptakan masyarakat yang adil yang berlandaskan
Al-Qur’an dan hadist.<br />
4. Akhlak dalam bernegara meliputi kepatuhan terhadap Ulil Amri selama tidak
bermaksiat kepada agama, ikut serta dalam membangun Negara dalam bentuk lisan
maupun fikiran.<br />
5. Akhlak terhadap agama meliputi berimn kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya,
beribadah kepada Allah. Taat kepada Rosul serta meniru segala tingkah lakunya.<br />
Prinsip akhlak dalam Islam yang paling menonjol adalah bahwa manusia dalam
melakukan tindakan-tindakannya, ia mempunyai kehendak-kehendak dan tidka
melakukan sesuatu. Ia harus bertanggung jawab atas semua dilakukannya dan harus
menjaga perintah dan larangan akhlak. Tanggung jawab itu merupakan tanggung
jawab pribadi muslim, begitupun dalam kehidupan sehari-hari harus selalu
menampakkan sikap perbuatan berakhlak. Akan tetapi akhlak bukalah semata-mata
hanya perbuatan akan tetapi lebih kepada gambaran jiwa yang tersembunyi.<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <b>Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pembentukan Aqidah Akhlak<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Banyak sekali
faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Aqidah Akhlak antara lain adalah:<br />
1. Insting (Naluri)<br />
Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh
kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang ( dalam bahasa Arab gharizah).
Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog
menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong
lahirnya tingkah laku antara lain adalah:<br />
a) Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu hasrat
makan tanpa didorang oleh orang lain.<br />
b) Naluri Berjodoh (seksul instinct). Dalam alquran diterangkan, yang artinya:<br />
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak”.<br />
c) Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya
dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang tuanya.<br />
d) Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk mempertahnkan
diri dari gangguan dan tantangan.<br />
e) Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya.<br />
Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu
dipelajrari terlebih dahulu.<br />
2. Adat atau kebiasaan<br />
Adat atau Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang
dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi
kebiasaan. Abu Bakar Zikir berpendapat: perbutan manusia, apabila dikerjakan
secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya, itu dinamakan adat
kebiasaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3. Wirotsah
(keturunan) adapun warisan adalah:<br />
Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang (anak
keturunan). Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang
tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian besar dari salah satu sifat
orang tuanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">4. Milieu<br />
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara
sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya, seperti negeri,
lautan, udara, dan masyarakat. milieu ada 2 macam:<br />
a) Lingkungan Alam<br />
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan
tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan atau mematangkan pertumbuhn
bakat yang dibawa oleh seseorang. Pada zaman Nabi Muhammad pernah terjadi
seorang badui yang kencing di serambi masjid, seorang sahabat membentaknya tapi
nabi melarangnya. Kejadian diatas dapat menjadi contoh bahwa badui yang
menempati lingkungan yang jauh dari masyarakat luas tidak akan tau norma-norma
yang berlaku.<br />
b) Lingkungan pergaulan<br />
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah sebabnya
manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan saling
mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah laku. Contohnya Akhlak orang tua
dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak anaknya, begitu juga akhlak anak sekolah
dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan yang diberikan oleh guru-guru
disekolah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt; mso-outline-level: 1;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 18.0pt;">Macam Akhlak<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt; mso-outline-level: 1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">A. Al Akhlaaqul<span class="apple-converted-space"> </span></span></b><a href="http://myislamsource.blogspot.com/2010/03/balance-of-islam.html"><b><span style="color: #1c4870; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mahmudah( Terpuji</span></b></a><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">)</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<span style="background: white;">1. Amanah : dapat dipercaya</span> <span style="background: white;">2. Aliefah : Disenangi</span><br />
<span style="background: white;">3. Al 'afwu : pema'af</span> <span style="background: white;">4. Aniesatun : manis muka</span><br />
<span style="background: white;">5. Alkhairu : Baik</span> <span style="background: white;">6. Al Khusyuu' : Tekun sambil menundukan hati</span><br />
<span style="background: white;">7. Ad Dhiyafah : menghormati tamu</span> <span style="background: white;">8.
Al Ghufraan : Suka memberi maaf</span><br />
<span style="background: white;">9. Al Hayaau : Malu perbuat tercela</span> <span style="background: white;">10.
Al Hilmu: menahan diri dari berbuat maksiat</span><br />
<span style="background: white;">11.Al Hukmu Bil'adli:Menghukum adil</span> <span style="background: white;">12. Al Ikhwauu: Senang<span class="apple-converted-space"> </span></span></span><a href="http://myislamsource.blogspot.com/2010/03/islamic-brotherhood.html"><span style="color: #1c4870; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">bersaudara</span></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<span style="background: white;">13. Al Ihsan : berbuat baik</span> <span style="background: white;">14. Al 'Ifaafah: Memelihara kesucian diri</span><br />
<span style="background: white;">15. Al Muru'ah: berbudi tinggi</span> <span style="background: white;">16. An Nadhaafah : bersih</span><br />
<span style="background: white;">17. Ar rahmah : belas kasih</span> <span style="background: white;">18. As Sakhaau : Pemurah</span><br />
<span style="background: white;">19. As Salaam : Kesentosaan</span> <span style="background: white;">20. As Sholihat : Bermal sholih</span><br />
<span style="background: white;">21. As Shabru : Sabar</span> <span style="background: white;">22. Ash Shidqotu : Jujur</span><br />
<span style="background: white;">23. Asy Syaja'ah : Berani</span> <span style="background: white;">24. At Ta'awun : Saling toong menolong</span><br />
<span style="background: white;">25. At Tawadhu' : Rendah hati</span> <span style="background: white;">26. At Thadaru' ; Merendahkan diri terhadap</span></span><a href="http://myislamsource.blogspot.com/2009/09/al-tawhid-oneness-of-allah.html"><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1c4870; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; text-decoration: none; text-underline: none;"> </span></span><span style="color: #1c4870; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Allah</span></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<span style="background: white;">27. Qona'ah : Merasa cukup yang ada</span> <span style="background: white;">28.
'Izatun Nafsi : Berjiwa kuat</span><br />
<br />
<b>B . Al Akhlakul Madzmuumah (Tercela)</b><br />
<span style="background: white;">1.Anaaniah : Egoistis</span> <span style="background: white;">2. Al baghyu : lacur</span><br />
<span style="background: white;">3. Al bukhlu ; kikir</span> <span style="background: white;">4. Al Buhtan : Mengada-ada sesuatu tidak ada</span><br />
<span style="background: white;">5. Al Khamru : Peminum khamr</span> <span style="background: white;">6.
Al Khiyanah : Khianat</span><br />
<span style="background: white;">7. Adh Dhulmu : Aniaya</span> <span style="background: white;">8. Al Jubun : pengecut</span><br />
<span style="background: white;">9. AL fawaahisy : Berbuat dosa besar</span> <span style="background: white;">10. Al
Gadhab : pemarah</span><br />
<span style="background: white;">11. Al Ghassyu : menipu 12.Al
Ghiebah:Mengumpat,keburukan orang lain</span><br />
<span style="background: white;">13. Al Ghina;merasa tidak butuh org ln</span> <span style="background: white;">14. Al
Ghurur : Mengelabui</span><br />
<span style="background: white;">15. Al Hayaatud Dunia:lebih cinta dunia</span> <span style="background: white;">16. Al Hasad :
dengki</span><br />
<span style="background: white;">17. Al Hiqdu : Dendam</span> <span style="background: white;">18. Al Ifsaad : berbuat kerusakan</span><br />
<span style="background: white;">19.Al Intihar:Menjerumuskan diri sesat</span> <span style="background: white;">20. Al
Israaf : berlebih-lebihan</span><br />
<span style="background: white;">21. Takabur</span>
<span style="background: white;">22. Al Kadzbu : Dusta</span><br />
<span style="background: white;">23. Alkufru : meningkari nikmat</span> <span style="background: white;">24.
Al liwaat : Homo sexual</span><br />
<span style="background: white;">25 Al mAkru : Penipuan</span> <span style="background: white;">26. An Namiemah : mengadu domba</span><br />
<span style="background: white;">27.Qotlun nafsi:membunuh tanpa alasan</span> <span style="background: white;">28. Ar Ribaa :
memakan riba</span><br />
<span style="background: white;">29. Ar Riyaa': Mencari muka</span> <span style="background: white;">30 : As Shikhriyah : berolok-olok</span><br />
<span style="background: white;">31. As Sirqoh : Mencuri</span> <span style="background: white;">32. As Syahwat : mengikuti hawa nafsu</span><br />
<span style="background: white;">33. At Tabdzier : MEnyia-nyiakan ( Mubazir)</span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Perbedaan Akhlak,Etika,Moral<o:p></o:p></span></b></div>
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">I.ETIKA</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<span style="background: white;">Etika merupakan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk
dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan atau pola tingkah laku yang
di hasilkan oleh akal manusia.</span><br />
<span style="background: white;">Dengan adanya etika pergaulan dalam masyarakat
akan terlihat baik dan buruknya. Etika bersifat relative yakni dapat
berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.</span><br />
<b>II. MORAL</b><br />
<span style="background: white;">Suatu istilah yang digunakan untuk menentukan
batas-batas dari ssifat peranlain, kehendak, pendapat atau perbuatan yang
secara layak dapat di katakan benar, salah, baik, atau buruk.</span><br />
<span style="background: white;">Jika pengertian etika dan moral tersebut
dihubungkan satu dengan yang lainnya kita dapat mengatakan bahwa antara etika
dan moral memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan
manusia untuk selanjutnya di tentukan posisinya baik atau buruk. Namun demikian
dalam hal etika dan moral memiliki perbedaan</span><br />
<span style="background: white;">Dengan demikian tolak ukur yang di gunakan dalam
moral untuk mengukur tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan, dan
lainnya yang berlaku di masyarakat. Etika dan moral sama artinya tetapi dalam
pemakaian sehari-hari Ada sedikit perbedaan. Moral di pakai untuk perbuatan
yang sedang di nilai, sedangkan etika di pakai untuk system nilai yang Ada.</span><br />
<br />
<b>III. AKHLAK</b><br />
<span style="background: white;">Akhlak adalah pembahasan tentang
perbuatan-perbuatan manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut
tegolong perbuatan yang baik atau perbuatan yang buruk atau berisi pembahasan
dalam upaya mengenal tingkahlaku, kemudian memberikan hukum kepada perbuatan
tersebut, yaitu apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk.</span><br />
<span style="background: white;">Adapun 5 ciri yang terdapat dalam perbuatan
akhlak adalah:</span><br />
<span style="background: white;">1. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah
tertanam kuat dalam diri seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya.</span><br />
<span style="background: white;">2. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang
dilakukan dengan mudah dengan menggunakan tanpa pemikiran.</span><br />
<span style="background: white;">3. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul
dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa Ada paksaan atau tekanan dari
luar (atas dasar dan keinginan diri sendiri) tanpa paksaan.</span><br />
<span style="background: white;">4. Perbuatan akhlak adalah perbutan yang di
lakukan dengan sesungguhnya, bukan bermain-main atau karena bersandiwara.</span><br />
<span style="background: white;">5. Sejalan dengan ciri yang ke-4 perbuatan akhlak
(khususnya anak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas
semata-mata karena Allah SWT, bukan karena di puji orang atau karena ingin
mendapat suatu pujian.</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11863240478775765739noreply@blogger.com2